Istilah Suhartonomic, baru saya dengar dari tv, tepatnya acara di metro TV, yang membahas apa saja yang telah dicapai pada masa Suharto menjabat sebagai Presiden RI.
Namun istilah itu membuat saya ber"wisata" ke masa lalu. Masa dimana saya hanyalah seorang anak kecil, yang hanya tahu kalaulah Presiden RI ialah Suharto. Masa dimana tidak pernah melihat antrian panjang untuk 5 liter minyak tanah. Masa dimana $ 1 berada di posisi Rp. 2.000 an. Masa dimana Harga Gorengan cuma Rp. 25. Masa dimana gelandangan jarang ditemui. Masa dimana Para Kroni Suharto, merasa paling jago.
Eh.. Tapi tau, gak?
Kalau masa itu, minyak tanah disubsidi, supaya rakyat Indonesia gak tebangin pohon untuk di bikin kayu bakar, biar indonesia tetep jadi paru-parunya dunia, penyuplai Oksigen terbesar.
gimana sekarang?
Minyak tanah tetep mau disubsidi, para penebang pohon kelas "kakap" tetep tebangin pohon. malahan ngebakar hutan segala. indonesia jadi penyuplai asap terbesar...he..he.
nyata-nyata...
Suharto, pada masa itu, banyak kebaikannya. Asli lho... bukannya "KLise". Kalau kata AA Gym mah, Nama nya manusia, tidak luput dari kesalahan. pastinya ada kesalahan yang Suharto lakukan. tapi itu bukan dosa bagi saya bila suharto melakukan kesalahan, biar ia sendiri yang tanggung. Lha wong jika saya yang berbuat dosa, gak bakalan dia yang nanggung.
Eh.. Tau juga gak?
Yang Katanya Kroni Suharto, yang memang "Nakal" pada masa Itu, ada catetannya. Namanya Suharto yang seorang Ahli Startegi (Pernah Menjabat PangKostrad=Panglima Komando Strategi AD), gak bakalan asal tanda tangan buat kepentingan Kroni nya, ia pasti bikin catetan, siapa saja sih yang "nakal", yang sepatutnya di HUkum.
ia gak bakalan asal tanda tangan buat kepentingan kroni nya, Stateginya kayaknya begini ... ia ikut tanda tangan supaya ketauan mana kroni yang pantas masuk Bui, Ia gak akan rela uang untuk kesejahteraan rakyat kok dipake buat kepentingan pribadi para kroni-kroni tersebut, so.. ia buat catetan.
ngomong-ngomong...
ada yang tau arti kroni?? (he..he)
Kembali ke.... LAP...TOP (hehehe TUKUL kali! )
Startegi Terakhir yang SUharto lakukan di akhir-akhir jabatannya... persis yang Sukarno lakukan. Ia Seperti membiarkan dirinya menjadi bulan-bulanan rakyat banyak, membiarkan dirinya di fitnah. Ia tau betul kalo "fitnah lebih kejam dari pembunuhan", Yang di fitnah gak akan mendapat dosa, yang memfitnah (yang Sok TAU) yang dapet dosanya.
Strateginya....
Ia akan memberikan segala data pada Habibi, mana yang perlu segera dibenahi dan mana yang perlu ditunda sementara untuk dibenahi, karena ia menganggap habibi sebagai anak.
Namun...
Belum setitik data ia serahkan pada Habibi, Habibi bertindak kurang Teliti... akibatnya.... TImor- Timur terlepas dari NKRI... bukan itu saja... tapi melahirkan Negara baru yang merupakan negara termiskin didunia yaitu "Timor LESTE" juga Kerusuhan Di daerah-daerah. Dan akibatnya buat HAbibi... Suharto gak pernah mau di temuin sama Habibi.
kalau menurut cerita malin kundang mah "anak yang ...." apa ya??
Eh tapi Tau gak?
Kerusuhan-kerusuhan di daerah-daerah... di picu bukan oleh isu SARA yang selama ini di gembar-gemborkan, tapi dipicu keserakahan yang menghinggapi sebagian orang yang menyalahgunakan wewenang yang ia terima
... DAsar... yang namanya SERAKAH mah... tetep SERAKAH.
mau menyertai seorang Dokter atau pun seorang Pasien...ya tetep SERAKAH NAMANYA.
mau menyertai seorang Guru atau pun seorang MURID ya tetep SERAKAH NAMANYA.
mau menyertai seorang Ulama ataupun seorang pelacur ya tetep SERAKAH NAMANYA.
mau Menyertai seorang Juragan atau pun seorang tukang becak ya tetep SERAKAH NAMANYA.
mau menyertai seorang Jendral atau pun seorang HANSIP... ya tetep SERAKAH NAMANYA.
mau menyertai seorang Laki-laki ataupun seorang perempuan ya tetep SERAKAH NAMANYA.
apa lagi ayo...?? kalau mau.. boleh diteruskan..
Kembali ke.... LAP...TOP (hehehe TUKUL lagi! )
Eh.. tau gak??
masa pemerintahan Suharto dulu, jika ada isu yang bikin resah... gak lama akan reda, tapi sekarang ISU-isu terus ditebar, belum selesai isu langkanya minyak tanah, sudah disusul isu harga kedelai naik, dan ELPIJI langka juga dipasaran.
Ini menandakan bahwa Suharto sangat bertanggung jawab sebagai kepala negara kepada rakyat indonesia untuk mendapatkan ketentraman dalam beraktifitas sehari-hari, seperti Sekolah, bekerja, beribadah dan bersosial. karena sedikit saja isu, akan mengubah tatanan kehidupan, khususnya psikologi masyarakat di indonesia.
Ini juga bukan berarti PAk Susilo Bamabang Yudhoyono (SBY) lamban mengatasi ISU, tapi begitu beratnya SBY dihadang berbagai hambatan dari para "Penjahat" yang telah masuk catatan "Kroni Suharto nakal" yang telah ia terima. Juga "penjahat-penjahat kambuhan" atau "penjahat musiman", yang gak kapok-kapoknya, menyakiti sesama warga negara.
Eh.. tau juga gak?
"catatan penting" dari suharto gak sampai ke Habibi, Gusdur juga megawati, mengapa?
karena mereka sibuk dengan kegiatan sendiri-sendiri, rencana sendiri-sendiri, jadinya urusan ngurusi Negara indonesia, malah sesukanya sendiri-sendiri. data terpenting tentang "para penjahat" yang segera harus diatasi(karena sangat merugikan rakyat) tidak mereka terima, karena apa??pencatatnya/sumbernya dikenakan kasus hukum, eh para "penjahat" di biarin berkeliaran.. malah jualan "Voucher" segala, keluar negeri pula.. kemana ya?? ..mmm ... oh iya Singapura.
Eh.. buat yang "Jualan Voucher PULSA" ke singapura hati-hati lho!!!
SUMBER:Obrolan orang-orang di warung kopi, ngalor ngidul gak beraturan, sampe-sampe ada irang yang keselek, karena sambil minum ia ngomong juga.. hehehe
Ada-ada saja
TELKOM serta PERNAK PERNIKNYA